lagu

Rabu, 14 November 2012

Evolusi Dari CBIS




Evolusi Sistem Informasi Berbasis Komputer Dari CBIS


PENDAHULUAN

Pengembangan CBIS mengikuti system life cycle, yang terdiri dari : Siklus hidup suatu sistem bisa berlangsung beberapa bulan ataupun beberapa tahun (dalam satuan bulan atau tahun). Penentu lama dan yang bertanggung jawab atas SLC berulang ialah pemakai CBIS.
Walau banyak orang mungkin menyumbangkan keahlian khusus mereka untuk pengembangan sistem berbasis komputer, pemakailah yang bertanggung jawab atas siklus hidup sistem. Tanggung jawab untuk mengelola CBIS ditugaskan pada manajer.
Seiiring berkembangnya CBIS, manajer merencanakan siklus hidup dan mengatur para spesialis informasi yang terlibat. Setelah penerapan, manajer mengendalikan CBIS untuk memastikan bahwa sistem tersebut terus menyediakan dukungan yang diharapkan. Tanggung jawab keseluruhan manajer dan dukungan tahap demi tahap yang diberikan oleh spesialis informasi.

PEMBAHASAN

Saat ini sistem informasi merupakan hal yang paling penting dalam pengendalian manajemen. Hal ini disebabkan karena tujuan dari pengendalian manajemen adalah untuk membantu manajemen dalam mengkoordinasi subunit-sub unit dari organisasi dan mengarahkan bagian-bagian tersebut untuk mencapai tujuan perusahaan.

manajer memilih untuk memanfaatkan dukungan para spesialis informasi, kedua pihak bekerjasama untuk mengidentifikasi dan mendefinisikan masalah, mengidentifikasi dan mengevaluasi solusi alternative, memilih solusi terbaik, merakit perangkat keras dan perangkat lunak yang sesuai, membuat basis data, dan menjaga kemutakhiran sistem.

Sub Sistem dari Sistem Informasi Berbasis Komputer  dari CBIS adalah :
1.   Sistem informasi akuntansi (SIA)
2.   Sistem informasi managemen (SIM)
3.    Sistem pendukung keputusan
4.    Sistem otomatis perusahaan
5.    Sistem pakar

Dari sub sistem – sistem tersebut dapat berevolusi dengan berjalan nya waktu perkembangan zaman , oleh itu saya akan menjelaskan evolusi sub sistem tersebut berdasarkan CBIS :

Pengembangan CBIS
Dalam beberapa hal tiap subsistem CBIS identik dengan organisme hidup yakni lahir, tumbuh, matang, berfungsi dan mati. Proses evolusi tersebut dinamakan siklus hidup sistem (system life cycle – SLC). Pengembangan CBIS mengikuti system life cycle, yang terdiri dari :

1.         Tahap Perencanaan,
2.         Tahap Analisis,
3.          Tahap Rancangan,
4.         Tahap Penerapan,
5.         Tahap Penggunaan.

Siklus hidup suatu sistem bisa berlangsung beberapa bulan ataupun beberapa tahun (dalam satuan bulan atau tahun). Penentu lama dan yang bertanggung jawab atas SLC berulang ialah pemakai CBIS.

 Mengelola CBIS
  • Melatih para pemakai akhir tentang bagaimana menggunakan hardware atau software tertentu, dan menyediakan pemeliharaan dan dukungan yang memadai
  • Mengevaluasi produk hardware dan produk software pemakai akhir yang baru
  • Membantu pengembangan aplikasi
  • Mengembangkan dan mengimplementasikan berbagai standar
  • Mengendalikan data perusahaan

Evolusi dari sistem informasi akuntansi berdasarkan cbis

            Sistem  informasi akuntansi (SAI) adalah sebuah sistem informasi yang menangani segala sesuatu yang berkenaan dengan akuntansi . akuntansi sendiri sebenarnya adalah sebuah sistem informasi.  3  Fungsi penting yang dibentuk SIA pada sebuah organisasi antara lain :
1.    Mengumpulkan data dan menyimpan data tentang aktivitas dan transaksi.
2.    Memproses data menjadi into informasi yang dapat di gunakan dalam proses pengambilan keputusan.
3.    Melakukan kontrol secara tepat terhadap aset organisasi.

Subsistem SIA memproses transaksi keuangan dan transaksi nonkeuangan yang secara langsung memengaruhi pemrosesan transaksi keuangan.

SIA terdiri dari 3 subsistem :
1.    Sistem pemrosesan transaksi mendukung proses operasi bisnis harian.
2.    Sistem buku besar laba/rugi, neraca, arus kas , pengembalian pajak.
3.    Sistem pelaporan manajemen.
Yang menyediakan pihak manajemen internal berbagai laporan keuangan bertujuan khusus serta informasi yang dubutuhkan untuk pengambilan keputusan , seperti anggaran, laporan kinerja, serta laporan pertanggung  jawaban
Sistem sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan yang sama untuk mencapai suatu tujuan.

Evolusi dari sistem informasi managemen berdasarkan cbis

Dalam perjalannya Sistem Informasi Manajemen tidak serta merta langsung menjadi sebuah sistem yang seperti kita rasakan saat ini melainkan ada tahapan-tahapan perkembangan dari sistem yang terfokus untuk menghimpun,menyimpan dan memproses data saja sampai terciptanya sistem yang mengelola data tersebut menjadi sebuah informasi dan dari informasi tersebut terciptalah sistem pendukung keputusan berikut perinciannya :

1. Fokus awal pada data.
2. Fokus baru pada informasi
3. Fokus revisi pada pendukung keputusan.
4. Fokus pada Komunikasi
5. Fokus potensial pada konsultasi

Sistem Informasi Manajemen merupakan sistem pembangkit informasi. Dengan integrasi yang dimiliki antar sub-sistemnya, sistem informasi manajemen akan mampu menyediakan informasi yang berkualitas, tepat, cepat dan akurat sesuai dengan manajemen yang membutuhkannya.Sistem Informasi Manajemen berbasis komputer mengandung arti bahwa komputer memainkan peranan penting dalam sebuah sistem informasi ,beberapa istilah yang terkait dengan CBIS yang akan dibahas pada bagian ini antara lain adalah data, informasi, sistem, sistem informasi dan “basis komputer” sebagai kata kuncinya.Saat ini sistem informasi merupakan isu yang paling penting dalam pengendalian manajemen.
 Hal ini disebabkan karena tujuan dari pengendalian manajemen adalah untuk membantu manajemen dalam mengkoordinasi subunit-sub unit dari organisasi dan mengarahkan bagian-bagian tersebut untuk mencapai tujuan perusahaan. Dua hal yang menjadi perhatian dari definisi diatas adalah mengkoordinasi dan mengarahkan. Tentu saja dalam dua proses tersebut diperlukan satu sistem agar proses koordinasi dan pengarahan dapat berjalan secara efektif sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai.



Manfaat utama dari perkembangan sistem informasi bagi sistem pengendalian manajemen adalah :
  • 1. penghematan waktu ( time saving )
  • 2. penghematan biaya ( cost saving )
  • 3. peningkatan efektivitas ( effectiveness )
  • 4. pengembangan teknologi ( technology development)
  • 5. pengembangan personel akuntansi ( accounting staff development ).

Dengan berbagai manfaat dan kontribusi yang diberikan tersebut, diharapkan setiap perusahaan dapat bertahan dalam arena kompetisi yang semakin ketat.

Evolusi sistem penunjang keputusan berdasarkan cbis

Sistem pendukung keputusan (Decision support system) adalah sistem informasi interaktif yang menyediakan informasi, pemodelan dan pemanipulasian data yang digunakan untuk membantu pengambilan keputusan pada situasi yang tidak terstruktur di mana tak seorangpun tahu secara pasti bagaimana seharusnya dibuat
Perancangan database dan modelbase merupakan persyaratan dalam membuat sebuah Sistem Penunjang Keputusan berbasis komputer. Dimana pemilihan MS- SQL Server 7 akan mampu mendukung pelayanan informasi yang bersifat multi-user, dan penggunaan Control Chart sebagai model base dapat digunakan untuk memonitor hasil proses produksi secara kontinyu sehingga tercapai perbaikan proses, baik dari bengkel fabrikasi maupun assembly. Kemudian untuk melihat kemampuan kinerja dari software perlu dilakukan proses validasi.
DSS dibuat sebagai reaksi atas ketidakpuasan terhadap Sistem Pemrosesan Transaksi dan Sistem Informasi Manajemen sebagaimana diketahui ,SIP lebih memfokuskan diri pada pengendalian transaksi yang merupakan kegitan yang bersifat berulang dan terdefenisi dengan baik,sedangkan SIM lebih berorientasi pada penyediaan laporan bagi manajemen yang sifatnya dinamis.DSS lebih ditunjuk untuk mendukung manajemen dalam melakukan pekerjaan yang bersifat analistis, dalam situsai yang kurang terstruktur dan dengan criteria yang kurang jelas.DSS tidak dimaksudkan untuk mengotomasikan pengambilan keputusan,tetapi memberikan perangkat interaktif yang memungkinkan pengambil keputusan dapat melakukan berbagai analisis dengan menggunakan model-model yang tersedia.

Komponen – komponen pembangunan suatu sistem penunjang keputusan , maka maka validasi yang di lakukan dapat di bagi menjadi :
1.    Validasi untuk sub sistem data (database).
Pada sub sistem ini, validasi yang dilakukan bertujuan menunjukan bahwa perancangan dan pembuatan database yang dilakukan telah memenuhi persyaratan dalam membangun sebuah relational database yang mempunyai integrasi data yang baik. Karena intergrasi data memastikan dan kebenaran data yang disimpan dalam database.

2.    Validasi untuk sub sistem model (modelbase)
Validasi ini dilakukan untik menunjukan bahwa pembuatan modelbase yang dilakukan dalam pembulatan sistem penunjang keputusan berbasis komputer ini telah benar dan dapat dipergunakan untuk keperluan perhitungan statistikal dalam pembuatan control chart dengan hasil yang dapat dipertanggung  jawabkan kebenarannya.

3.    Validasi untuk sub sistem dialog (user interface)
Maksud validasi ini adalah untuk memudahkan memasukan data dan mengubah data, sehingga data menghentikan kesalahan dalam memasukan atau mengubah data.

 Evolusi  Sistem otomatis Perusahaan berdasarkan cbis

Sebagian sistem terbuka dapat mengendalikan operasinya sendiri, sebagian lagi tidak. Pengendalian ini dapat dicapai dengan menggunakan suatu lingkaran yang disebut “Lingkaran Umpan Balik” yang menyediakan suatu jalur bagi sinyal-sinyal dari sistem ke mekanisme pengendalian begitu pula sebaliknya.

a. Sistem Lingkaran Terbuka.

b. Sistem Lingkaran Tertutup.

Pengendalian Manajemen; pihak manajemen menerima informasi yang menggambarkan output sistem.


Evolusi sistem pakar berdasarkan cbis

“sistem pakar adalah Suatu program komputer yang dirancang untuk memodelkan kemampuan penyelesaian masalah yang dilakukan oleh seorang pakar” (Durkin)
“Suatu model dan prosedur yang berkaitan, dalam suatu domain tertentu, yang mana tingkat keahliannya dapat dibandingkan dengan keahlian seorang pakar” (Ignizio)
“Suatu sistem komputer yang bisa menyamai atau meniru kemampuan seorang pakar” (Giarratano & Riley)

 Karakteristik Sistem Pakar
• Memiliki kemampuan belajar atau memahami masalah dari pengalaman.
• Memberikan tanggapan yang cepat dan memuaskan terhadap situasi baru.
• Mampu menangani masalah yang kompleks (semi terstruktur).
• Memecahkan masalah dengan penalaran.
• Menggunakan pengetahuan untuk menyelasaikan masalah

Keuntungan Sistem Pakar
  1. Memungkinkan orang awam melakukan pekerjaan seorang ahli
  2. Menyimpan pengetahuan dan keahlian para pakar
  3. Memiliki kemampuan untuk mengakses pengetahuan
  4. Memiliki kemampuan untuk bekerja dengan informasi yang tidak lengkap dan mengandung ketidakpastian
  5. Menghemat waktu dalam pengambilan keputusan
Kelemahan Sistem Pakar
  1. Biaya pengembangan yang mahal
  2. Sulit dikembangkan berkaitan dengan ketersediaan pakar
  3. Sistem pakar tidak 100% bernilai benar
Terdapat 4  tahap pengembangan sistem pakar, antara lain adalah :
1)    Identifikasi
Merupakan tahap untuk mengkaji dan membatasi masalah yang akan diimplementasikan dqalam sistem.

2)    Konseptualisasi
Hasil identifikasi masalah dikonseptualisasikan dalam bentuk realisasi antara data sistem. Dalam tahap ini juga dilakukan analisis data – data bersama pakar dalam permasalahan yang akan di bahas.

3)    Formalisasi
Pada tahap ini , konsep – konsep yang ada diimplementasikan secara formal, misalnya memberikan kategori system yang akan di bangun mempertimbangkan beberapa factor pengambilan keputusan dan sebagainya.

4)    Implementasi
Setelah pengetahuan telah diformasikan secara lengkap, maka tahap implementasi dapat di mulai dengan membuat garis besar masalah kemudian memecahkan masalah tersebut  ke dalam modul – modul

Dalam penyusunannya, sistem pakar mengkombinasikan kaidah-kaidah penarikan kesimpulan (inference rules) dengan basis pengetahuan tertentu yang diberikan oleh satu atau lebih pakar dalam bidang tertentu. Kombinasi dari kedua hal tersebut disimpan dalam komputer, yang selanjutnya digunakan dalam proses pengambilan keputusan untuk penyelesaian masalah tertentu.

PENUTUP


Walau banyak orang mungkin menyumbangkan keahlian khusus mereka untuk pengembangan sistem berbasis komputer, pemakailah yang bertanggung jawab atas siklus hidup sistem. Tanggung jawab untuk mengelola CBIS ditugaskan pada manajer.
Dan Seiiring berkembangnya CBIS, manajer merencanakan   siklus hidup dan mengatur para spesialis informasi yang terlibat. Setelah penerapan, manajer mengendalikan CBIS untuk memastikan bahwa sistem tersebut terus menyediakan dukungan yang diharapkan yaitu evolusi dari    Sistem Informasi Akuntansi ( SIA),    Sistem Informasi Manajemen (SIM),      Sistem Pendukung Keputusan,      Automasi Kantor (Virtual Office) dan  Sistem Pakar. Dengan berbagai manfaat dan kontribusi yang diberikan tersebut, diharapkan setiap perusahaan dapat bertahan dalam arena kompetisi yang semakin ketat.


SUMBER  :

http://yulieee.wordpress.com/2009/11/15/evolusi-sistem-informasi-manajemen/



Tidak ada komentar:

Posting Komentar