Evolusi Sistem Informasi Berbasis Komputer Dari CBIS
PENDAHULUAN
Pengembangan CBIS
mengikuti system life cycle, yang terdiri dari : Siklus hidup suatu sistem bisa
berlangsung beberapa bulan ataupun beberapa tahun (dalam satuan bulan atau
tahun). Penentu lama dan yang bertanggung jawab atas SLC berulang ialah pemakai
CBIS.
Walau banyak orang
mungkin menyumbangkan keahlian khusus mereka untuk pengembangan sistem berbasis
komputer, pemakailah yang bertanggung jawab atas siklus hidup sistem. Tanggung
jawab untuk mengelola CBIS ditugaskan pada manajer.
Seiiring
berkembangnya CBIS, manajer merencanakan siklus hidup dan mengatur para
spesialis informasi yang terlibat. Setelah penerapan, manajer mengendalikan
CBIS untuk memastikan bahwa sistem tersebut terus menyediakan dukungan yang
diharapkan. Tanggung jawab keseluruhan manajer dan dukungan tahap demi tahap
yang diberikan oleh spesialis informasi.
PEMBAHASAN
Saat ini sistem
informasi merupakan hal yang paling penting dalam pengendalian manajemen. Hal
ini disebabkan karena tujuan dari pengendalian manajemen adalah untuk membantu
manajemen dalam mengkoordinasi subunit-sub unit dari organisasi dan mengarahkan
bagian-bagian tersebut untuk mencapai tujuan perusahaan.
manajer memilih untuk
memanfaatkan dukungan para spesialis informasi, kedua pihak bekerjasama untuk
mengidentifikasi dan mendefinisikan masalah, mengidentifikasi dan mengevaluasi
solusi alternative, memilih solusi terbaik, merakit perangkat keras dan
perangkat lunak yang sesuai, membuat basis data, dan menjaga kemutakhiran
sistem.
Sub Sistem dari
Sistem Informasi Berbasis Komputer dari CBIS adalah :
1. Sistem informasi akuntansi (SIA)
2. Sistem informasi managemen (SIM)
3. Sistem pendukung keputusan
4. Sistem otomatis perusahaan
5. Sistem pakar
Dari sub sistem –
sistem tersebut dapat berevolusi dengan berjalan nya waktu perkembangan zaman ,
oleh itu saya akan menjelaskan evolusi sub sistem tersebut berdasarkan CBIS :
Pengembangan CBIS
Dalam beberapa hal tiap subsistem CBIS identik dengan organisme hidup yakni lahir, tumbuh, matang, berfungsi dan mati. Proses evolusi tersebut dinamakan siklus hidup sistem (system life cycle – SLC). Pengembangan CBIS mengikuti system life cycle, yang terdiri dari :
1. Tahap Perencanaan,
2. Tahap Analisis,
3. Tahap Rancangan,
4. Tahap Penerapan,
5. Tahap Penggunaan.
Siklus hidup suatu sistem bisa berlangsung beberapa bulan ataupun beberapa tahun (dalam satuan bulan atau tahun). Penentu lama dan yang bertanggung jawab atas SLC berulang ialah pemakai CBIS.
Mengelola CBIS
- Melatih para pemakai akhir tentang bagaimana menggunakan hardware atau software tertentu, dan menyediakan pemeliharaan dan dukungan yang memadai
- Mengevaluasi produk hardware dan produk software pemakai akhir yang baru
- Membantu pengembangan aplikasi
- Mengembangkan dan mengimplementasikan berbagai standar
- Mengendalikan data perusahaan
Evolusi
dari sistem informasi akuntansi berdasarkan cbis
Sistem informasi akuntansi (SAI) adalah sebuah
sistem informasi yang menangani segala sesuatu yang berkenaan dengan akuntansi
. akuntansi sendiri sebenarnya adalah sebuah sistem informasi. 3 Fungsi penting yang dibentuk SIA pada sebuah
organisasi antara lain :
1.
Mengumpulkan
data dan menyimpan data tentang aktivitas dan transaksi.
2.
Memproses
data menjadi into informasi yang dapat di gunakan dalam proses pengambilan
keputusan.
3.
Melakukan
kontrol secara tepat terhadap aset organisasi.
Subsistem SIA
memproses transaksi keuangan dan transaksi nonkeuangan yang secara langsung
memengaruhi pemrosesan transaksi keuangan.
SIA terdiri dari 3 subsistem :
1.
Sistem
pemrosesan transaksi mendukung proses operasi bisnis harian.
2.
Sistem
buku besar laba/rugi, neraca, arus kas , pengembalian pajak.
3.
Sistem
pelaporan manajemen.
Yang
menyediakan pihak manajemen internal berbagai laporan keuangan bertujuan khusus
serta informasi yang dubutuhkan untuk pengambilan keputusan , seperti anggaran,
laporan kinerja, serta laporan pertanggung jawaban
Sistem
sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan yang sama untuk mencapai
suatu tujuan.
Evolusi dari sistem informasi managemen berdasarkan
cbis
Dalam perjalannya Sistem
Informasi Manajemen tidak serta merta langsung menjadi sebuah sistem yang
seperti kita rasakan saat ini melainkan ada tahapan-tahapan perkembangan dari
sistem yang terfokus untuk menghimpun,menyimpan dan memproses data saja sampai
terciptanya sistem yang mengelola data tersebut menjadi sebuah informasi dan
dari informasi tersebut terciptalah sistem pendukung keputusan berikut
perinciannya :
1. Fokus awal pada data.
2. Fokus baru pada informasi
3. Fokus revisi pada pendukung keputusan.
4. Fokus pada Komunikasi
5. Fokus potensial pada konsultasi
2. Fokus baru pada informasi
3. Fokus revisi pada pendukung keputusan.
4. Fokus pada Komunikasi
5. Fokus potensial pada konsultasi
Sistem Informasi
Manajemen merupakan sistem pembangkit informasi. Dengan integrasi yang dimiliki
antar sub-sistemnya, sistem informasi manajemen akan mampu menyediakan
informasi yang berkualitas, tepat, cepat dan akurat sesuai dengan manajemen
yang membutuhkannya.Sistem Informasi Manajemen berbasis komputer mengandung
arti bahwa komputer memainkan peranan penting dalam sebuah sistem informasi ,beberapa
istilah yang terkait dengan CBIS yang akan dibahas pada bagian ini antara lain
adalah data, informasi, sistem, sistem informasi dan “basis komputer” sebagai
kata kuncinya.Saat ini sistem informasi merupakan isu yang paling penting dalam
pengendalian manajemen.
Hal ini disebabkan karena tujuan dari
pengendalian manajemen adalah untuk membantu manajemen dalam mengkoordinasi
subunit-sub unit dari organisasi dan mengarahkan bagian-bagian tersebut untuk
mencapai tujuan perusahaan. Dua hal yang menjadi perhatian dari definisi diatas
adalah mengkoordinasi dan mengarahkan. Tentu saja dalam dua proses tersebut
diperlukan satu sistem agar proses koordinasi dan pengarahan dapat berjalan
secara efektif sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai.
Manfaat utama dari perkembangan sistem informasi bagi
sistem pengendalian manajemen adalah :
- 1. penghematan waktu ( time saving )
- 2. penghematan biaya ( cost saving )
- 3. peningkatan efektivitas ( effectiveness )
- 4. pengembangan teknologi ( technology development)
- 5. pengembangan personel akuntansi ( accounting staff development ).
Dengan berbagai
manfaat dan kontribusi yang diberikan tersebut, diharapkan setiap perusahaan
dapat bertahan dalam arena kompetisi yang semakin ketat.
Evolusi sistem penunjang keputusan berdasarkan cbis
Sistem pendukung
keputusan (Decision support system) adalah sistem informasi interaktif yang
menyediakan informasi, pemodelan dan pemanipulasian data yang digunakan untuk
membantu pengambilan keputusan pada situasi yang tidak terstruktur di mana tak
seorangpun tahu secara pasti bagaimana seharusnya dibuat
Perancangan
database dan modelbase merupakan persyaratan dalam membuat sebuah Sistem
Penunjang Keputusan berbasis komputer. Dimana pemilihan MS- SQL Server 7 akan
mampu mendukung pelayanan informasi yang bersifat multi-user, dan penggunaan
Control Chart sebagai model base dapat digunakan untuk memonitor hasil proses
produksi secara kontinyu sehingga tercapai perbaikan proses, baik dari bengkel
fabrikasi maupun assembly. Kemudian untuk melihat kemampuan kinerja dari
software perlu dilakukan proses validasi.
DSS dibuat sebagai
reaksi atas ketidakpuasan terhadap Sistem Pemrosesan Transaksi dan Sistem
Informasi Manajemen sebagaimana diketahui ,SIP lebih memfokuskan diri pada
pengendalian transaksi yang merupakan kegitan yang bersifat berulang dan
terdefenisi dengan baik,sedangkan SIM lebih berorientasi pada penyediaan
laporan bagi manajemen yang sifatnya dinamis.DSS lebih ditunjuk untuk mendukung
manajemen dalam melakukan pekerjaan yang bersifat analistis, dalam situsai yang
kurang terstruktur dan dengan criteria yang kurang jelas.DSS tidak dimaksudkan
untuk mengotomasikan pengambilan keputusan,tetapi memberikan perangkat
interaktif yang memungkinkan pengambil keputusan dapat melakukan berbagai
analisis dengan menggunakan model-model yang tersedia.
Komponen – komponen pembangunan suatu
sistem penunjang keputusan , maka maka validasi yang di lakukan dapat di bagi
menjadi :
1. Validasi
untuk sub sistem data (database).
Pada
sub sistem ini, validasi yang dilakukan bertujuan menunjukan bahwa perancangan
dan pembuatan database yang dilakukan telah memenuhi persyaratan dalam
membangun sebuah relational database yang mempunyai integrasi data yang baik.
Karena intergrasi data memastikan dan kebenaran data yang disimpan dalam
database.
2. Validasi
untuk sub sistem model (modelbase)
Validasi
ini dilakukan untik menunjukan bahwa pembuatan modelbase yang dilakukan dalam
pembulatan sistem penunjang keputusan berbasis komputer ini telah benar dan
dapat dipergunakan untuk keperluan perhitungan statistikal dalam pembuatan
control chart dengan hasil yang dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya.
3. Validasi
untuk sub sistem dialog (user interface)
Maksud
validasi ini adalah untuk memudahkan memasukan data dan mengubah data, sehingga
data menghentikan kesalahan dalam memasukan atau mengubah data.
Evolusi Sistem otomatis Perusahaan berdasarkan cbis
Sebagian sistem
terbuka dapat mengendalikan operasinya sendiri, sebagian lagi tidak.
Pengendalian ini dapat dicapai dengan menggunakan suatu lingkaran yang disebut
“Lingkaran Umpan Balik” yang menyediakan suatu jalur bagi sinyal-sinyal dari
sistem ke mekanisme pengendalian begitu pula sebaliknya.
a. Sistem Lingkaran
Terbuka.
b. Sistem Lingkaran
Tertutup.
Pengendalian
Manajemen; pihak manajemen menerima informasi yang menggambarkan output sistem.
Evolusi sistem pakar berdasarkan cbis
“sistem pakar adalah Suatu program komputer yang dirancang untuk
memodelkan kemampuan penyelesaian masalah yang dilakukan oleh seorang pakar” (Durkin)
“Suatu model dan prosedur yang berkaitan, dalam suatu domain tertentu,
yang mana tingkat keahliannya dapat dibandingkan dengan keahlian seorang pakar” (Ignizio)
“Suatu sistem komputer yang bisa menyamai atau meniru kemampuan seorang
pakar” (Giarratano
& Riley)
Karakteristik Sistem Pakar
• Memiliki kemampuan belajar atau memahami masalah dari pengalaman.
• Memberikan tanggapan yang cepat dan memuaskan terhadap situasi baru.
• Mampu menangani masalah yang kompleks (semi terstruktur).
• Memecahkan masalah dengan penalaran.
• Menggunakan pengetahuan untuk menyelasaikan masalah
Karakteristik Sistem Pakar
• Memiliki kemampuan belajar atau memahami masalah dari pengalaman.
• Memberikan tanggapan yang cepat dan memuaskan terhadap situasi baru.
• Mampu menangani masalah yang kompleks (semi terstruktur).
• Memecahkan masalah dengan penalaran.
• Menggunakan pengetahuan untuk menyelasaikan masalah
Keuntungan Sistem Pakar
- Memungkinkan orang awam melakukan pekerjaan seorang ahli
- Menyimpan pengetahuan dan keahlian para pakar
- Memiliki kemampuan untuk mengakses pengetahuan
- Memiliki kemampuan untuk bekerja dengan informasi yang tidak lengkap dan mengandung ketidakpastian
- Menghemat waktu dalam pengambilan keputusan
Kelemahan Sistem Pakar
- Biaya pengembangan yang mahal
- Sulit dikembangkan berkaitan dengan ketersediaan pakar
- Sistem pakar tidak 100% bernilai benar
Terdapat 4 tahap
pengembangan sistem pakar, antara lain adalah :
1) Identifikasi
Merupakan tahap untuk mengkaji dan
membatasi masalah yang akan diimplementasikan dqalam sistem.
2) Konseptualisasi
Hasil identifikasi masalah
dikonseptualisasikan dalam bentuk realisasi antara data sistem. Dalam tahap ini
juga dilakukan analisis data – data bersama pakar dalam permasalahan yang akan
di bahas.
3) Formalisasi
Pada tahap ini , konsep – konsep yang
ada diimplementasikan secara formal, misalnya memberikan kategori system yang
akan di bangun mempertimbangkan beberapa factor pengambilan keputusan dan
sebagainya.
4) Implementasi
Setelah pengetahuan telah diformasikan
secara lengkap, maka tahap implementasi dapat di mulai dengan membuat garis
besar masalah kemudian memecahkan masalah tersebut ke dalam modul – modul
Dalam
penyusunannya, sistem pakar mengkombinasikan kaidah-kaidah penarikan kesimpulan
(inference rules) dengan basis pengetahuan tertentu yang diberikan oleh satu
atau lebih pakar dalam bidang tertentu. Kombinasi dari kedua hal tersebut
disimpan dalam komputer, yang selanjutnya digunakan dalam proses pengambilan keputusan
untuk penyelesaian masalah tertentu.
PENUTUP
Walau banyak orang mungkin menyumbangkan keahlian khusus mereka untuk pengembangan sistem berbasis komputer, pemakailah yang bertanggung jawab atas siklus hidup sistem. Tanggung jawab untuk mengelola CBIS ditugaskan pada manajer.
Dan Seiiring
berkembangnya CBIS, manajer merencanakan
siklus hidup dan mengatur para
spesialis informasi yang terlibat. Setelah penerapan, manajer mengendalikan
CBIS untuk memastikan bahwa sistem tersebut terus menyediakan dukungan yang
diharapkan yaitu evolusi dari Sistem Informasi Akuntansi ( SIA), Sistem Informasi Manajemen (SIM),
Sistem Pendukung Keputusan,
Automasi Kantor (Virtual Office) dan Sistem Pakar. Dengan berbagai manfaat dan kontribusi yang diberikan
tersebut, diharapkan setiap perusahaan dapat bertahan dalam arena kompetisi
yang semakin ketat.
SUMBER :
http://yulieee.wordpress.com/2009/11/15/evolusi-sistem-informasi-manajemen/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar