lagu

Senin, 29 November 2010

MAKALAH TERJADINYA TEORI TATA SURYA

MAKALAH
TERJADINYA TEORI TATA SURYA





NAMA    : SATRIA BAYU SUSENO
NPM       : 46210402
KELAS   : 1DA03
TUGAS   : SOP SKIL






 UNIVERSITAS GUNADARMA















KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr. Wb

Pertama-tama ucapan syukur pada Alloh SWT yang telah memberi rahmat kepada kita berupa kesehatan sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini tanpa halangan apa pun.
Kedua kalinya kami mengharap makalah ini dapat memberikan sedikit pengetahuan bagi pembaca. Dan ucapan terima kasih kepada pembimbing kami karena telah mengarahkan kami pada hal-hal yang positif (pelajaran sop skil).
Demikian kata-kata dari kami dan apabila ada kata yang tidak berkenan di hati anda kami mohon maaf, dan kami harapkan kritik dan saran dari pembaca itupun demi kesempurnaan dan kemajuan makalah kami.
Wassalamualaikum wr. Wb


 Bekasi,29 November 2010



                                                                                                                                       Penyusun











i


DAFTAR ISI


Kata pengantar………………………………………......……….. i
Daftar isi………………………………………………………...... ii
BAB I: Pendahuluan……………………………………..……...... 1
        A. Latar belakang………………………………......... . ....... 1
        B. Masalah………………………………………...…….....  1
BAB II: Pembahasan………………………………………….....  2
        A. Pengertian tata surya....................................................... .. 3
        B. Galaksi atau Galaktika……………………….......…........ 4
       C. Matahari merupakan sebuah bintang…………................... 5
       D. Teori terjadinya tata surya…………………….............…. 6
BAB III: Penutup………………………………………….......... 11
       A. Kesimpulan………………………………………........... 11
       B. Saran……………………………………………...…..... 11
Daftar pustaka………………………………………………....... iii















 ii


BAB I
PENDAHULUAN


A. Latar belakang

Tata surya kita sendiri dan matahari sebagai pusatnya dan dikelilingi sembilan planet dan benda-benda angkasa lainnya. Kesembilan planet tersebut adalah merkurius, venus, mars, yupiter, saturnus, uranus, neptunus, dan pluto.
Jagat raya merupakan ruang yang luas dan segala zat serta energi yang ada didalamnya. Sejarah jagat raya dimulai pertama kali ketika manusia mengenal ilmu perbintangan. Sejak zaman dahulu manusia berusaha ingin tahu tentang jagat raya baik mengenai ukuran, bentuk, isi, sifat, maupun jarak benda-benda langit yang satu dengan yang lainnya. Dari inilah muncul ilmu astronomi yaitu ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang benda-benda angkasa.

B. Masalah

Galaksi yang terdekat dengan bima sakti jika kita hitung secara matematik, ternyata sangat jauh (untuk ukuran kita). Seperti kita ketahui kecepatan sinar adalah 300.000 km tiap detik. Satu tahun bararti 365 hari.
Mengenai tingkat terangnya atau magnitudo besar tingkat atau tingkat 2m, tingkat 3m dan seterusnya. Simbol m adalah singkatan dari magnitudo.
Bintang A mempunyai perbedaan satu tingkat (1m) lebih terang dari B. berarti bintang (2,51)1=2,51.








1


BAB II
PEMBAHASAN


Tata Surya[a] adalah kumpulan benda langit yang terdiri atas sebuah bintang yang disebut Matahari dan semua objek yang terikat oleh gaya gravitasinya. Objek-objek tersebut termasuk delapan buah planet yang sudah diketahui dengan orbit berbentuk elips, lima planet kerdil/katai, 173 satelit alami yang telah diidentifikasi[b], dan jutaan benda langit (meteor, asteroid, komet) lainnya.
Tata Surya terbagi menjadi Matahari, empat planet bagian dalam, sabuk asteroid, empat planet bagian luar, dan di bagian terluar adalah Sabuk Kuiper dan piringan tersebar. Awan Oort diperkirakan terletak di daerah terjauh yang berjarak sekitar seribu kali di luar bagian yang terluar.
Berdasarkan jaraknya dari matahari, kedelapan planet Tata Surya ialah Merkurius (57,9 juta km), Venus (108 juta km), Bumi (150 juta km), Mars (228 juta km), Yupiter (779 juta km), Saturnus (1.430 juta km), Uranus (2.880 juta km), dan Neptunus (4.500 juta km). Sejak pertengahan 2008, ada lima objek angkasa yang diklasifikasikan sebagai planet kerdil. Orbit planet-planet kerdil, kecuali Ceres, berada lebih jauh dari Neptunus. Kelima planet kerdil tersebut ialah Ceres (415 juta km. di sabuk asteroid; dulunya diklasifikasikan sebagai planet kelima), Pluto (5.906 juta km.; dulunya diklasifikasikan sebagai planet kesembilan), Haumea (6.450 juta km), Makemake (6.850 juta km), dan Eris (10.100 juta km).
Enam dari kedelapan planet dan tiga dari kelima planet kerdil itu dikelilingi oleh satelit alami, yang biasa disebut dengan "bulan" sesuai dengan Bulan atau satelit alami Bumi. Masing-masing planet bagian luar dikelilingi oleh cincin planet yang terdiri dari debu dan partikel lain.













2


Astronomi adalah ilmu yang mempelajari benda-benda angkasa khususnya yang berhubungan dengan     sifat-sifat fisik benda-benda angkasa tersebut.
Benda-benda angkasa adalah semua benda yang ada diangkasa. Misalnya : matahari, planet, satelit, bintang tetap, meteorid yang terletak pada sistem, Bima sakti dan yang terletak diluar sistem Bima sakti.
Sifat-sifat fisik benda angkasa meliputi : ukuran, bentuk massa benda, rotasi dan revolusinya temperatur keadaan permukaan atmosfer dan sifat. Sifat lain yang berhubungan dengan benda angkasa tersebut.Cabang-cabang ilmu Astronomi adalah sebagai berikut :
1. Astronomi praktis mempelajari bagaimana mengadakan observasi terhadap benda-benda angkasa dengan alat-alat astronomis dan metode yang sesuai, sehingga diperoleh data yang memenuhi persyaratan benar.
2. Astronomi posisi atau astromentri mempelajari hubungan geometris benda-benda angkasa meliputi : kedudukan benda angkasa, jaraknya dengan benda angkasa yang lain (matahari) ukuran, rotasi dan revolusi.
3. Astrofisika mempelajari sifat-sifat fisik spesifik benda-benda angkasa meliputi : temperatur dan radiasi, keadaan atmosfer, keadaan permukaan, keadaan lapisan dan gejala-gejala lain yang disebabkan oleh sifat-sifat tersebut.
4. Kosmogomi mempelajari asal-usul dan cara terjadinya benda-benda angkasa (bintang, matahari, dan planet-planet termasuk bumi).
5. Astronomi deskriptif menjelaskan secara teratur/distematis tentang fakta-fakta atau gejala-gejala astronomis dan bagaimana terjadinya gejala itu.
Astronomi sering disebut dengan kosmografi atau ilmu falak kosmografi merupakan hasil pengamatan atau penyelidikan-penyelidikan para ahli astronomi.
Kosmografi adalah ilmu yang mempelajari hubungan matematis antara benda angkasa satu dan benda angkasa lain.
Ahli lain mengatakan kosmografi atau ilmu falak adalah ilmu yang mempelajari alam semesta. Kosmografi berasal dari kata cosmos artinya alam semesta dan graphein artinya menceritakan atau melukiskan. Jadi kosmografi adalah ilmu yang mempelajari atau menceritakan tentang alam semesta beserta isinya, sudah barang tentu titik berat pembahasan adalah pada bagaimana sifat bumi sebagai planer, benda-benda angkasa lain dan hubungan satu sama lain.


3


A. Galaksi atau Galaktika

Pada waktu malam, jika langit bersih dan bulan tidak menampakkan dirinya (bulan mati) kita bisa melihat selempeng putih dan membentang di belahan bumi selatan. Selempeng putih itu kelihatan seperti bintik-bintik kabut yang jumlahnya berjuta-juta. Para ahli astronomi bertanya-tanya “Apakah gerangan selempeng putih yang seperti kabut itu ? Apakah awan ? kalau awan, mengapa tempatnya selalu tetap ? yaitu dilangit sebelah selatan atau utara sekitar rasi Sagitarius, Skorpio atau pari (selatan) dan rasi aquila, ctgmis atau Orion (utara) ? Apakah itu bukan bintang yang jumlahnya sangat banyak ?. salah seorang ahli astronomi, yaitu Gallei dengan teliti mengamatinya, akhirnya dia menyimpulkan bahwa selempang putih hanya kelihatan seperti kabut adalah bintang yang jumlahnya berjuta-juta.
Apakah nama selempang putih yang ternyata kelompok jutaan bintang itu ? para ahli astronomi menyebutnya Galaksi (galaxy) dalam bahasa Inggris disebut milky way, maksud semua istilah itu sama yaitu sekumpulan bintang yang jumlahnya berjuta-juta bahkan bermilyard-milyard, yang tampak seperti selempeng kabut. Menurut para ahli astronomi, dijagat raya ini beribu-ribu galaksi, matahari kita dan planet serta satelitnya terletak pada salah satu galaksi, matahari kita dan planet serta satelitnya terletak pada salah satu galaksi yang jumlahnya ribuan itu nama galaksi, kita berada disebut Bima sakti.
Galaksi Bima sakti itu menurut para ahli, diameter Bima sakti (yaitu dari satu tepi yang lain) sebesar 100.000 th cahaya, sedangkan tebal bagian tengah cakram Bima sakti sebesar 10.000 tahun cahaya.










4


B. Matahari merupakan sebuah bintang

Matahari kita merupakan dapur raksasa tempat proses ledakan nuklir yang sangat dahsyat pada pusat matahari terjadi ledakan inti Hidrogen menjadi helium, dari proses itu lahirlah panas yang tinggi dipusat matahari Suhu matahari sekitar 3 juta derajat celcius. Panas itu merambat dari bagian dalam kebagian luar bola matahari, dipermukaanya tercatat suhu sekitar 6.000 derajat celcius, panas inilah yang dipancarkan keruang angkasa sehingga akhirnya mencapai permukaan bumi setelah menempuh jarak 149,6 juta km.
Bagian luarnya yang tampak menyerupai piring berwarna emas dinamakan fotosfer (photosphere).
Bagian atas permukaan fotosfer terdapat lap[isan atmosfer matahari yang paling bawah yang materialnya sangat jarang, lapisan ini dinamakan khromosfer (chromosphere) diluarnya terdapat lapisan korona.
Bagian permukaan fotosfer ada kalanya terjadi semburan material matahari kearah luar yang kemudian jatuh kembali dipermukaan matahari, yang dinamakan prominences.



Dipermukaan matahari juga terdapat fenomena lain yang disebut bintik matahari (sunspots). Bintik matahari adalah bagian permukaan matahari yang suhunya lebih rendah daripada suhu disekitarnya.
Lebih-lebih lagi ditengah antara bintik-bintik itu terdapat bagian yang memancar jauh lebih terang bagian yang terang dinamakan flare.
Matahari merupakan bintang yang berwarna kuning. Bintang yang ada di jagat raya mempunyai ukuran berbeda-beda ada yang sangat besar, ada yang sedang, dan ada yang sangat kecil ialah bintang betal jusa (betel quese). Capello pada rasi auriga, antares berwarna merah yang kuning bersuhu lebih tinggi daripada yang merah yang lebih panas dari matahari ialah bintang yang berwarna putih seperti bintang sirias pada rasi canin mayor dan vega pada rasi lyra. Bintang yang paling panas yang berwarna kebiru-biruan seperti bintang spica pada rasi virgo dan bintang antares yang terletak dirasi scorpio.


5


Ukuran bintang tidak hanya mengenai besar atau volumenya tetapi juga mengenai tingkat terangnya atau magnitudo. Istilah terang atau besar magnitudo tidak berarti terang atau besar yang sebenarnya. Tetapi terang atau besar semu, yaitu kesan yang hanya diterima oleh mata kita.

Lidah api adalah massa gas yang memijar yang membubung tinggi sampai ribuan kilometer, kecepatan menjulurnya mencapai ratusan kilometer per detik. Lidah api terdiri atas bahan elektron dan proton yang berasal dari atom hidrogen. Sebagian dari proton elektron ini ada yang sampi kebumi setelah 12-76 jam. Namun pancaranya sudah sampai ke permukaan bumi hanya dalam waktu sekitar 8-10 menit, sebelum masuk keatmosfer bumi, partikel proton dan elektron ini telah ditangkap oleh sabuk Van Allen, sehingga kecepatannya diperkecil. Pada saat itu terjadi tabrakan antara partikel elektron dan proton dengan atom-atom oksigen dan nitrogen. Orang yang tinggal didekat kutub bisa melihat apa yang disebut aurora yang berwarna merah, hijau atau biru. Kadang-kadang juga warna lembayung yang ada pada atmosfer bagian atas.


C. Teori terjadinya Tata Surya

Dibagian depan sudah dijelaskan adanya dua pendapat tentang pusat beredarnya planet-planet dan satelit pada sistem tata surya yang pertama disebut sistem Geosentris dikemukakan oleh Claudius Ptole Maeus pada abad ke 2 M, yang kedua disebut sistem Heliosentris yang dikemukakan oleh Nicolaus Copernicus pada abad ke 16. Pendapat Copernicus mendapat banyak dukungan antara lain Johannes Kepler dan Galileo Galilei yang hukum-hukumnya sudah disinggung sedikit karena Copernicus disebut bapak astronomi modern.







6



I. TEORI NEBULAE (kant dan laplace)

Immanuel Kant (1749-1827) seorang ahli filsafat Jerman membuat suatu hipotensis tentang terjadinya tata surya. Dikatakan bahwa dijagad raya terdapat gumpalan kabut yang berputar perlahan-lahan. Bagian tengah kabut itu lama-kelamaan berunah menjadi gumpalan gas yang kemudian menjadi matahari dan bagian kabut sekitarnya menjadi planet-planet dan satelit.
Pada waktu yang hampir bersamaan tanpa komunikasi, seorang ahli fisika Perancis bernama Pierre Simon De Laplace, mengemukakan teori yang hampir sama dikatakan ; bahwa tata surya berasal dari kabut yang membentuk bentukan bulat seperti bola yang besar, makin mengacil bola itu, makihn cepatlah pilihannya. Akibatnya, bentuk bola itu memepat pada tubuhnya dan melebar dibagian ekuatornya, bahkan kemudian sebagian masasa gas diekuatornya menjauh dari gumpalan intinya, membentuk gelang-gelang, lama-kelamaan gelang itu berubah menjadi gumpalan planet, itulah planet-planet dan satelitnya. Sedangkan bagian inti kabut itu tetap berbentuk gas pijar yang kita lihat, sedangkan matahari yang kita lihat saat ini.















7


II. TEORI PLANETESIMAL (Moolton dan Chamberlin)

Thomas C. Chamberlin (1848-1928) seorang ahli geologi dan Forest R. Moolton (1872-1952) seorang ahli astronomi, keduanya ilmuwan Amerika dikenal dengan Teori Planetesimal (berarti planet kecil) karena planet terbentuk dari benda padat yang memang telah ada.
Menurut teori ini matahari telah ada sebagai salah satu dari bintang-bintang yang banyak. Pada waktu bintang itu menjauh, menurut Moolton dan Chamberlin, sebagai massa matahari jatuh kembali kepermukaan matahari dan sebagian lagi yang dinamakan planetesimal yang kemudian menjadi planet-planet yang beredar pada orbitnya.

III. TEORI PASANG SURUT (Jeans dan Jeffreys)

Teori planetesimal itu hampir sama dengan teori pasang surut yang dikemikakan oleh Sir James (1877-1946) dan Harold Jeffreys (1891) keduanya ilmuwan Inggris.
Jeans dan Jeffreys melukiskan bahwa setelah bintangitu berlalu, massa matahari yang lepas itu membentuk bentukan cerutu yang mencorok kearah bintang, kemudian membeku menjadi planet-planet. Teori ini menjelaskan, apa sebab planet-planet dibagian tengah, seperti Jupiter, Saturnus, Uranus dan Neptunus merupakan planet raksasa, sedangkan dibagian ujungnya Merkurius dan Venus didekat matahari dan pluto diujung lain merupakan planet yang lebih kecil.


IV . TEORI AWAN DEBU (Van Weiz Saecker)

Pada tahun 1940 seorang astronomi Jerman bernama Carl Van Weiz Saecker mengembangkan suatu teori yang dikenal dengan tori awan debu (The dust cloud theory). teori ini kemudian dikembangkan lagi oleh ahli astronomi lain yaitu Geerard P. Kuiper (1950), Subrah Manyan chandra Sekhar, dll.


8


Pada dasarnya teori ini mengemukakn, bahwa tata surya itu terbentuk dari gumpalan awan gas dan debu pada proses pemepatan partikel. Debu tertarik kebagian pussat awan itu, membentuk gumpalan gas itu memipih menyerupai bentuk cakram yang tebal dibagian tengah dan lebih tipis dibagian tepinya. Partikel=partikel dibagian tengah saluran itu kemudian saling menekan, sehingga menimbulkan panas dan menjadi pijar. Bagian inilah yang kemudian menjadi matahari.

IV. TEORI BINTANG KEMBAR

Teori ini sebetulnya hampir sama dengan teori pasang surut Jeffreys. Menurut teori ini, terjadilah tata surya mula-mula matahari kita merupakan bintang kembar yang lletaknya berdekatan. Kemudian salah satu bintang itu meledak, pecah-pecahnya berputar mengelilingi bintang satunya yang tidak meledak.
Dijagad raya ini terdapat beberapa bintang kembaryang letaknya berdekatan satu sama lain, diantara kedua bintang itu terdapat hubungan unik, ada beberapa bintang kembar, misalnya : Alpha Centauri dan Antares (rasi Scorpio) dan Aldeberan (rasi Taurus).















9


Disamping itu terdapat gerombolan bintang yang disebut Cluster. Ada yang berbentuk membulat seperti bola disebut globolar Cluster. Jika dilihat dengan mata telanjang (tanpa alat), maka Cluster ini seperti suatu bintang yang agak besar, namun jika dilihat dengan alat (teropong) akan tampak bahwa sebetulnya terdiri atas ribuan bintang yang ukurannya sangat kecil yang letaknya bergerombol.
Teori pasang surut James-Jeffreys dan teori bintang kembar yang muncul sekitar tahun 1930, kurang mempunyai pengaruh karena dibayangkan.


























10


BAB III
PENUTUP

Demikian makalah yang dapat kami selesaikan dengan baik meskipun banyak kekurangannya. Penyusun berharap makalah ini bermanfaat bagi pembaca, saran dan kritikan-kritikan yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.


KESIMPULAN

Dengan mengetahui adanya tata surya dalam jagad raya kita akan mengenal susunan tata surya yang terdiri atas : matahari, planet-planet, satelit-satelit, komet dan meteor dari jutaan bintang yang bergabung dalam kelompok bintang dikenal dengan nama galaksi, kita semua bertempat tinggal di permukaan bumi yang kita rasakan sangat luas
Belum merupakan salah satu anggota tata surya (sistim matahari) di dalam jagad raya terdapat ribuan galaksi yang tersebar. Kiranya Tuhan jualah yang maha mengetahui, tetapi betapa luas jagad raya ini.


SARAN

Agar kita lebih memahami lagi tentang pelajaran tata surya dan jagad raya ini, betapa luasnya alam semesta yang diciptakan oleh Allah SWT, baik yang ada di dalamnya maupun di luar angkasa.








11


DAFTAR PUSTAKA

- Ischak, Drs. 1991. Geografi 2a, PT. Intan Pariwara, Yogyakarta.
- Tanudidjaja, Moh. Ma’mun. 1995. Ilmu Pengetahuan Bumi dan Angkasa.