Nama : Satria Bayu Suseno
NPM : 2A213281
Kelas : 1EB24
Sedangkan tiga prioritas nasional lainnya adalah :
NPM : 2A213281
Kelas : 1EB24
KONDISI PEREKONOMIAN INDONESIA
PADA MASA PEMERINTAHAN SBY
Kondisi perekonomian
Indonesia pada masa pemerintahan SBY mengalami perkembangan yang sangat baik.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia tumbuh pesat di tahun 2010 seiring pemulihan
ekonomi dunia pasca krisis global yang terjadi sepanjang 2008 hingga
2009. Sementara itu,
pemulihan ekonomi global berdampak positif terhadap perkembangan sektor
eksternal perekonomian Indonesia.Pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berhasil mendobrak dan menjadi katarsis terhadap kebuntuan tersebut.
Pertumbuhan Ekonomi
indonesia saat ini optimis pertumbuhan ekonomi yang meningkat dengan
pertumbuhan dan pendapatan nasional yang semakin meningkat kita dapat melihat
perkembangan dan kemajuan kita pada negara lain. dengan pendapatan nasional per
tahun indonesia mampu memberikan kemajuan, ekonomi makro yang sangat berpengaruh
dalam pertumbuhan ekonomi saat ini.salah satu pertumbuhan ekonomi itu dapat
dilihat dengan permintaan domestik masih akan menjadi penopang utama
kinerja perekonomian. Selain itu, ekspor dan impor, serta investasi.
Berikut ini kondisi
perekonomian Indonesia pada masa pemerintahan SBY dari berbagai bidang :
1) Politik
Dalam pemilu legislatif 2004, partai
yang didirikan oleh SBY, yaitu Partai Demokrat, meraih 7,45% suara. Dalam masa kepemimpinannya
bersama Jusuf Kalla, beliau didukung oleh koalisi dari Partai Demokrat, Partai
Golkar, Partai Amanat Nasional, Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia, dan
Partai Bulan Bintang. Kemudian di pemilu 2009, SBY kembali menjadi calon
presiden bersama pasangan barunya yaitu Boediono dan kembali terpilih sebagai
presiden Indonesia hingga tahun ini.
2)
Hukum
Masalah-masalah hukum yang mulai dihadapi SBY terkait
dengan bencana alam maupun bencana akibat kesalahan manusia yang terjadi pada
awal pemerintahannya, mulai bencana tsunami di Aceh, gempa di Yogyakarta,
jatuhnya pesawat Adam Air, sampai lumpur Lapindo di Sidoarjo dan bencana akibat
pembagian BLT (bantuan langsung tunai) sebagai kompensasi BBM (bahan bakar
minyak).
3)
Ekonomi
Pada pemerintahan SBY kebijakan yang
dilakukan adalah mengurangi subsidi Negara Indonesia, atau menaikkan harga
Bahan Bahan Minyak (BBM), kebijakan bantuan langsung tunai kepada rakyat miskin
akan tetapi bantuan tersebut diberhentikan sampai pada tangan rakyat atau
masyarakat yang membutuhkan, kebijakan menyalurkan bantuan dana BOS kepada
sarana pendidikan yang ada di Negara Indonesia.
4)
Pendidikan
Kebijakan dalam bidang pendidikan diterapkan oleh
kepemimpinan SBY. Beberapa diantaranya adalah meningkatkan anggaran pendidikan
menjadi 20% dari keseluruhan APBN. Meneruskan dan mengefektifkan program
rehabilitasi gedung sekolah yang sudah dimulai pada periode 2004-2009, sehingga
terbangun fasilitas pendidikan yang memadai dan bermutu dengan memperbaiki dan
menambah prasarana fisik sekolah, serta penggunaan teknologi informatika dalam
proses pengajaran yang akan menunjang proses belajar dan mengajar agar lebih
efektif dan berkualitas.
5)
Sosial
Pada masa pemerintahan ini, kehidupan masyarakat mulai
menuju kepada kehidupan individualis yang mengutamakan kepentingan individu.
Hal ini dapat dilihat dengan kurangnya sosialisasi antarwarga di perkotaan. Arus
urbanisasi juga semakin marak. Namun pemerintah tidak lagi mencanangkan
transmigrasi.
6)
Budaya
Dalam hal pelestarian budaya, di masa pemerintahan SBY
terlihat jelas kemundurannya. Terutama dengan banyaknya warisan budaya asli
Indonesia yang diklaim oleh pemerintah negara lain.
1. Ciri
Khas Perekonomian Indonesia
UUD 1945 merupakan suatu pedoman kehidupan bangsa, yang di
dalamnya termasuk pula kehidupan perekonomian Indonesia. Tentang kehidupan
perekonomian Indonesia ini tercantum di UUD 1945 Bab XIV pasal 33 yang
berbunyi:
- Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas azas kekeluargaan
- Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara
- Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
Pasal 33 UUD 1945 dengan jelas menyatakan bahwa sistem perekonomian yang
dijalankan di Indonesia bukanlah sistem ekonomi yang didasarkan pada keuntungan
pribadi semata-mata, akan tetapi mengutamakan kemakmuran dan kesejahteraan
bersama. Jadi sistem ekonomi di Indonesia yang paling diutamakan adalah sistem
ekonomi yang dapat meningkatkan taraf hidup atau kesejahteraan seluruh rakyat
Indonesia. Oleh karena itu sistem ekonomi di Indonesia berdasarkan atas azas
kekeluargaan. Dalam sistem ekonomi ini semua warga negara dapat berperan serta
secara aktif dalam berbagai kegiatan perekonomian. Sistem ekonomi yang demikian
dikenal dengan nama sistem demokrasi ekonomi. Demokrasi ekonomi merupakan ciri
khas perekonomian di Indonesia yang menjadi dasar pelaksanaan pembangunan yang
ditetapkan dalam ketetapan MPR No. II/MPR/1993
Dari segi ekonomi ada 5
ciri khas Sistem Ekonomi Pancasila yaitu:
- Peranan dominan koperasi bersama dengan perusahaanperusahaan negara dan perusahaan-perusahaan swasta. Semua bentuk badan usaha didasarkan pada azaskekeluargaan dan prinsip harmoni dan bukan pada azas kepentingan pribadi dan prinsip konflik kepentingan.
- Memandang manusia secara utuh. Manusia bukan semata-mata homooikonomikus tetapi juga social man and religious man, dan sifat manusia terakhir ini dapat dikembangkan setaraf dengan sifat yang pertama sebagai motor penggerak kagiatan duniawi (ekonomi).
- Adanya kehendak sosial yang kuat ke arah egalitarianisme atau kemerataan sosial.
- Prioritas utama terhadap terciptanya suatu perekonomian nasional yang tangguh.
- Dari segi kelembagaan yuridis, Sistem Ekonomi Pancasila adalah sistem ekonomi yang dalam mencapai tujuannya selalu didasarkan pada hukum (oleh karena Republik Indonesia adalah suatu negara hukum) dan melaksanakan demokrasi ekonomi. Demokrasi ekonomiyang menjadi dasar dan tujuan untuk tercapainya masyarakat adil dan makmur material dan spiritual berdasarkan Pancasila mempunyai cita-cita positif dan negatif.
2. Sasaran Pembangunan Ekonomi pada Periode ini
Presiden Susilo Bambang Yudhyono mengajak para pimpinan daerah menetapkan sasaran pencapaian pembangunan yang realistis di daerah masing-masing. percepatan dan Perluasan Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif dan Berkeadilan bagi Peningkatan Kesejahteraan Rakyat". Presiden juga meminta para kepala daerah untuk mengintegrasikan Masterplan Percepatan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) yang telah disusun pemerintah bersama dunia usaha dengan keseluruhan rencana pembangunan baik jangka panjang maupun jangka menengah.
SBY menyambut baik niat para pimpinan daerah menggunakan semaksimal mungkin anggaran daerahnya untuk meningkatkan pembangunan. Tapi, SBY minta pimpinan daerah memastikan, ketika melaksanakan proyek ekonomi tertentu maka hasil pembangunan itu langsung mengakibatkan pertumbuhan, mengurangi pengangguran dan kemiskinan dan tetap tidak merusak lingkungan. "Itulah empat sasaran yang jadi sasaran pembangunan ekonomi kita. Pro pertumbuhan, pro penciptaan lapangan kerja, pro pengurangan kemiskinan dan pro kelestarian lingkungan.
Presiden Susilo Bambang Yudhyono mengajak para pimpinan daerah menetapkan sasaran pencapaian pembangunan yang realistis di daerah masing-masing. percepatan dan Perluasan Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif dan Berkeadilan bagi Peningkatan Kesejahteraan Rakyat". Presiden juga meminta para kepala daerah untuk mengintegrasikan Masterplan Percepatan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) yang telah disusun pemerintah bersama dunia usaha dengan keseluruhan rencana pembangunan baik jangka panjang maupun jangka menengah.
SBY menyambut baik niat para pimpinan daerah menggunakan semaksimal mungkin anggaran daerahnya untuk meningkatkan pembangunan. Tapi, SBY minta pimpinan daerah memastikan, ketika melaksanakan proyek ekonomi tertentu maka hasil pembangunan itu langsung mengakibatkan pertumbuhan, mengurangi pengangguran dan kemiskinan dan tetap tidak merusak lingkungan. "Itulah empat sasaran yang jadi sasaran pembangunan ekonomi kita. Pro pertumbuhan, pro penciptaan lapangan kerja, pro pengurangan kemiskinan dan pro kelestarian lingkungan.
3. Prioritas pembangunan indonesia
Wakil Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI Djoko Udjianto
mengatakan, dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) pada RAPBN tahun 2014, DPR dan
Pemerintah telah menyepakati 11 prioritas nasional.
- Prioritas pertama adalah reformasi birokrasi dan tata kelola pemerintahan yang akan diarahkan untuk memantapkan tata kelola pemerintahan yang lebih baik melalui terobosan kinerja secara terpadu, penuh integritas, akuntabel, taat kepada hukum, transparan serta untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik di pusat dan di daerah.
- Prioritas kedua, pendidikan untuk meningkatkan akses pendidikan yang berkualitas, terjangkau, relevan, dan efisien menuju kesejehteraan rakyat, kemandirian, keluruhan budi pekerti, karakter bangsa yang kuat, serta kewirausahaan.
- Prioritas ketiga, kesehatan, melalui pendekatan preventif terpadu, tidak hanya kuratif."Sehingga secara keseluruhan dan dapat meningkatkan angka harapan hidup dan pencapaian keseluruhan sasaran millinnium development goal (MDGs) tahun 2015,"
- Prioritas keempat, penanggulangan kemiskinan untuk mempercepat peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan kualitas pertumbuhan yang pro-rakyat, peningkatan kualitas dan dan perlusan kebijakan afirmatif untuk penanggulangan kemiskinan, serta peningkatan efektivitas program penanggulangan kemiskinan di daerah.
- Prioritas kelima, ketahanan pangan yang diarahkan untuk meningkatkan penyediaan bahan pangan melalui peningkatan produksi pangan dalam negeri terutama padi, jagung, kedelai, tebu, daging, dan ikan. Lalu, meningkatkan akses masyarakat terhadap pangan, meningkatkan kualitas konsumsi pangan masyarakat, serta perlindungan dan pemberdayaan petani dan nelayan.
- Prioritas keenam, infrastruktur dimaksudkan untuk meningkatkan pelayanan sarana dan prasana infrastruktur sesuai Standar Pelayanan Minimal (SPM), mendukung peningkatan daya saing sektor riill dan meningkatkan Kerja sama Pemerintah dan Swasta (KPS), dalam penyediaan infrastruktur.
- Prioritas ketujuh, iklim investasi dan iklim usaha melalui perbaikan kapasitas hukum, penyederhanaan prosedur, perbaikan sistem informasi dan pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), serta kebijakan ketenagakerjaan.
- Prioritas kedelapan, pembangunan ketahanan energi dan kemandirian energi diarahkan untuk mencapai bauran energi yang dapat menjamin kelangsungan pasokan energi di seluruh wilayah Indonesia, penggunaan Energi Baru Terbarukan (EBT), efisiensi konsumsi dan penghematan energi serta meningkatkan produksi dan pemanfaatan energi yang bersih dan ekonomis.
- Prioritas kesembilan, lingkungan hidup dan pengelolaan bencana ditekankan pada upaya konservasi dan rehabilitasi hutan dan lahan serta meningkatkan daya dukung lingkungan bagi pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan yang berkelanjutan dengan disertai upaya pengelolaan risiko bencana dan dampak perubahan iklim global.
- Prioritas kesepuluh, daerah tertinggal, terdepan, terluar,dan pasca konflik dimaksudkan untuk menurunkan tingkat kesenjangan antar wilayah yang ditunjukkan dengan masih tingginya jumlah kabupaten tertinggal serta masih beragamnya permasalahan keterisolasian daerah perbatasan, pulau terluar, terpencil, dan pesisir serta pecepatan pembangunan Papua dan Papua Barat.
- Prioritas kesebelas, kebudayaan, kreativitas, dan inovasi teknologi, dimaksudkan dalam rangka pengembangan dan perlindungan kebhinnekaan budaya, karya seni, serta untuk memperkaya khazanah artistik dan intelektual bagi tumbuh-mapannya jati diri dan kemampuan adaptif kompetitif bangsa yang disertai pengembangan inovasi, ilmu pengetahuan dan teknologi.
Sedangkan tiga prioritas nasional lainnya adalah :
- prioritas bidang politik, hukum dan keamanan, yang diarahkan untuk memantapkan kondisi aman dan damai, pencegahan tindak terorisme melalui upaya deradikalisasi yang antara lain dilakukan dengan kegiatan pengembangan nilai-nilai kebangsaan, pendayagunaan industri pertahanan nasional dan peningkatan perlindungan WNI/BHI, penguatan kelembagaan pemberantasan korupsi, pelaksanaan perlindungan saksi dan pelapor, pengembalian aset, peningkatan kepastian hukum dan perlindungan HAM, serta peningkatan peran RI dalam mewujudkan perdamaian dunia.
- prioritas bidang perekonomian dimaksudkan untuk mempercepat pembangunan industri manufaktur, peningkatan kerja sama ekonomi internasional, pelayanan bagi tenaga kerja Indonesia serta peningkatan daya saing koperasi, usaha kecil, mikro dan menengah.
- prioritas bidang kesejahteraan, dimaksudkan untuk pembangunan bidang kepariwisataan, agama, kepemudaan, olahraga, serta pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.
4. Tiga Sektor Ditargetkan Jadi Pertumbuhan Ekonomi
Pemerintah menargetkan kedepan sektor manufaktur, sektor perdagangan dan hotel, serta sektor transportasi dan komunikasi akan menjadi penyumbang pertumbuhan ekonomi. pertumbuhan ekonomi global diperkirakan akan tumbuh dikisaran 4 persen - 4,5 persen, dengan ini akan memacu pertumbuhan ekspor pada kisaran 11,7 persen - 12,1 persen meningkat dari tahun ini yang diperkirakan hanya 9,9 persen. Dengan pemulihan global ini, sambungnya, maka pertumbuhan ekonomi Indonesia yang ditargetkan sebesar 6,8 persen - 7,2 persen akan di topang oleh 3 sektor utama yaitu sektor manufaktur, sektor perdagangan, hotel dan restoran, serta sektor transportasi dan komunikasi.
5. Hasil pembangunan perekonomian
Menurut BPS, pertumbuhan terjadi pada semua sektor ekonomi,
tertinggi pada sektor pengangkutan dan komunikasi sebesar 10,19 persen. Adapun
sektor dengan pertumbuhan terendah adalah pertambangan dan penggalian sebesar
1,34 persen. “Produk domestik bruto tanpa migas tahun lalu tumbuh 6,25 persen,”
demikian keterangan tertulis BPS Menurut BPS, PDB Indonesia pada 2013 atas
dasar harga berlaku mencapai Rp 9.084 triliun, sedangkan PDB atas dasar harga
konstan Rp 2.770 triliun. Per triwulan, PDB Indonesia pada kuartal IV 2013
turun 1,42 persen dibandingkan kuartal III 2013. Namun, jika dibandingkan
kuartal IV 2012, PDB pada kuartal IV 2013 naik 5,72 persen. Selanjutnya
pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2013 dari sisi pengeluaran, yakni komponen
ekspor barang dan jasa, naik sebesar 5,3 persen. Konsumsi rumah tangga naik
5,28 persen, konsumsi pemerintah naik 4,87 persen, serta pembentukan modal
tetap bruto naik 4,71 persen. Adapun komponen impor mengalami pertumbuhan 1,21
persen.
Menteri Keuangan optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia pada
tahun 2014 dapat mencapai 6,3 persen hingga 6,8 persen, walaupun pada tahun
2013 ini kondisi perekonomian masih belum pulih dari krisis dunia. “Pertumbuhan
ekonomi dunia itu diperkirakan masih pada kisaran 3,5 persen. Kita meyakini
kalau petumbuhan ekonomi dunia di bawah 4 persen, itu menunjukkan bahwa secara
umum dunia ini masih krisis,” Menkeu
menambahkan, ekonomi Indonesia pada tahun depan akan terbantu oleh adanya
Pemilihan Umum (Pemilu) yang juga akan menjadi salah satu penggerak pertumbuhan
ekonomi pada tahun 2014. "Pada 2014 kita akan terbantu antara lain
karena adanya Pemilu, biasanya menjadi satu pendukung bagi pertumbuhan ekonomi.
Jadi ini semua sudah diperhitungkan dan kita pastikan masih ada
pada kisaran yang kami sebutkan tadi," pungkas Menkeu.
Secara umum kondisi perekonomia Indonesia baik dan kuat. Ini terlihat dari berbagai
tanggapan pada pertemuan di G20, APEC, ASEAN, bahkan di East Asia Summit. Mereka Memberikan apresiasi dan
tetap confidence terhadap kondisi Indonesia," katanya. Hal tersebut juga
terlihat saat pemerintah mengeluarkan sukuk global. "Meski kita masih
belum masuk ke investment grade, tapi kita bias mendapatkan yang lebih baik
dibandingkan negara-negara yang investment grade," ucapnya. Oleh sebab itu, Menkeu menilai melemahnya
nilai tukar rupiah yang terjadi saat ini bukan disebabkan oleh faktor internal
perekonomian
Indonesia. "Tapi merupakan dampak dari perkembangan kondisi perekonomian global," jelasnya. Meski demikian, Menkeu mengakui bahwa perkembangan kondisi perekonomian dunia yang melambat tentu berpengaruh dan memberikan sentimen. "Kondisi
pasar tak terhindar dari tekanan akibat adanya perkembangan seperti proses rekapitalisasi krisis dan bailout di Eropa memberikan sentimen negatif terhadap pasar, dan juga keluarnya indikator-indikator ekonomi itu kan tentu bias berpengaruh," urai Menkeu. Terkait penerimaan dan belanja negara, Menkeu menjelaskan, secara persentase lebih baik jika dibandingkan dengan tahun lalu. "Namun harus kita akui ada komponen yang menyolok, yaitu dari pengeluaran yang non K/L, karena ada cost subsidi yang jumlahnya juga cukup besar," jelasnya.
Sumber :
http://blogbelajar-pintar.blogspot.com/2014/01/makna-dan-ciri-utama-ekonomi-negara-kita.html
http://linabr3.blogspot.com/2012/07/kondisi-perekonomian-indonesia-pada_09.html
Indonesia. "Tapi merupakan dampak dari perkembangan kondisi perekonomian global," jelasnya. Meski demikian, Menkeu mengakui bahwa perkembangan kondisi perekonomian dunia yang melambat tentu berpengaruh dan memberikan sentimen. "Kondisi
pasar tak terhindar dari tekanan akibat adanya perkembangan seperti proses rekapitalisasi krisis dan bailout di Eropa memberikan sentimen negatif terhadap pasar, dan juga keluarnya indikator-indikator ekonomi itu kan tentu bias berpengaruh," urai Menkeu. Terkait penerimaan dan belanja negara, Menkeu menjelaskan, secara persentase lebih baik jika dibandingkan dengan tahun lalu. "Namun harus kita akui ada komponen yang menyolok, yaitu dari pengeluaran yang non K/L, karena ada cost subsidi yang jumlahnya juga cukup besar," jelasnya.
Sumber :
http://blogbelajar-pintar.blogspot.com/2014/01/makna-dan-ciri-utama-ekonomi-negara-kita.html
http://linabr3.blogspot.com/2012/07/kondisi-perekonomian-indonesia-pada_09.html
http://www.rmol.co/read/2011/04/28/25529/SBY-Tegaskan-Empat-Sasaran-Pembangunan-Ekonomi-
http://www.bbc.co.uk/indonesia/majalah/2014/02/140205_indonesianeconomy_bisnis.shtml
Tidak ada komentar:
Posting Komentar