Nama :
SATRIA BAYU SUSENO
NPM :
46210402
Kelas : 3DA03
Pengertian Laporan Keuangan
Laporan keuangan
merupakan hasil akhir dari suatu proses pencatatan, yang merupakan suatu
ringkasan dari transaksi-transaksi
keuangan yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan. Pengertian
laporan keuangan menurut Standar Akuntansi
Keuangan:
“Laporan keuangan
merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap
biasanya meliputi neraca, laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat
disajikan dalam berbagai cara seperti misal, sebagai laporan arus kas,
atau laporan arus dana), catatan
juga termasuk skedul dan informasi tambahan yang berkaitan dengan laporan
tersebut, misal informasi
keuangan segmen industri dan geografis serta pengungkapan pengaruh perubahan harga”
Dari pengertian diatas
laporan keuangan dibuat sebagai bagian dari proses pelaporan keuangan yang
lengkap, dengan tujuan untuk mempertanggungjawabkan tugas-tugas yang dibebankan
kepada manajemen.
Penyusunan laporan
keuangan disiapkan mulai dari berbagai sumber data, terdiri dari faktur-faktur,
bon-bon, nota kredit, salinan faktur penjualan, laporan bank dan sebagainya.
Data yang asli bukan saja digunakan untuk mengisi buku perkiraan, tetapi dapat
juga dipakai untuk membuktikan keabsahan transaksi.
Tujuan Laporan Keuangan
Laporan keuangan perusahaan dibuat
bukan tanpa tujuan tertentu. Tujuan ini dimaksud bagi beberapa pihak khususnya
bagi pemilik perusahaan serta bagi manajemen perusahaan. Selain itu, laporan
keuangan perusahaan juga ditunjukan bagi pihak luar yang memiliki hubungan
dengan perusahaan serta memiliki kepentingan dan berhak untuk mengetahui
laporan keuangan perusahaan tersebut.
Dalam tinjauan umum, laporan
keuangan perusahaan di tunjukan untuk menyediakan informasi keuangan suatu
perusahaan. Baik berupa laporan yang dibuat pada kondisi tertentu maupun laporan
yang di buat dalam jangka waktu tertentu. Laporan yang di buat dalam kondisi
tertentu ini, bisa disusun secara mendadak, didasarkan pada kebutuhan
perusahaan. Sehingga secara umum dapat disimpulkan bahwa laporan keuangan
perusahaan ini dibuat sebagai alat komunikasi dan informasi mengenai kondisi
finansial sebuah perusahaan tersebut diantaranya adalah :
1. Menyediakan informasi mengenai jenis
serta jumlah aktiva yang dikuasai oleh perusahaan pada saat tertentu.
2. Menyediakan informasi mengenai jenis
serta jumlah utang dan modal yang dimiliki oleh perusahaan dalam masa tertentu.
3. Menyediakan informasi mengenai jenis
serta besar pendapatan yang diperoleh perusahaan dalam jangka waktu tertentu.
4. Menyediakan informasi mengenai
jumlah beban biaya yang harus dibayarkan perusahaan dalam aktivitas perusahaan
mereka pada masa tertentu.
5. Menyediakan informasi mengenai
perubahan yang ada pada aktiva ,pasiva serta modal perusahaan.
6. Menyediakan informasi mengenai
kinerja manajemen perusahaan pada jangka waktu tertentu.
7. Menyediakan informasi mengenai
catatan yang ada pada laporan keuangan perusahaan.
Pihak yang Membutuhkan Laporan Keuangan
Laporan
keuangan dibuat dengan didasari pada beberapa tujuan. Namun, tujuan utama
membuat pembuatan laporan keuangan perusahaan ini adalah guna kepentingan
pemilik serta manajemen perusahaan. Juga untuk menyediakan informasi kepada
pihak di luar perusahaan yang memiliki kepentingan terhadap perusahaan
tersebut. Pihak yang membutuhkan informasi Keuangan tersebut secara
garis besar dapat bedakan menjadi dua yaitu pihak intern dan pihak ekstern,
secara lebih detail berikut ini dibahas pihak-pihak tersebut.
Pihak Intern yang Membutuhkan Informasi Keuangan
1. Manajemen Perusahaan
Manajemen Perusahaan, memerlukan
laporan keuangan untuk mengetahui kemajuan perusahaan yang dipimpinya, untuk
dijadikan dasar perumusan kebijakan perusahaan dan untuk dijadikan dasar
penyusunan anggaran. Laporan keuangan perusahaan merupakan alat pertanggung
jawaban dari jajaran manajemen perusahaan kepada pemilik perusahaan. Selain itu
dari laporan keuangan perusahaan akan diketahui beberapa hal, seperti :
·
Mengetahui efektifitas biaya dari berbagai
aktivitas perusahaan
·
Mengetahui
efisiensi dari setiap divisi perusahaan.
·
Sebagai alat
ukur atas kinerja masing-masing individu yang sudah diberikan tanggung jawab
serta wewenang.
·
Media untuk
menentukan perlu tidaknya sebuah kebijakan baru dakam periode yang akan datang.
2. Karyawan
Karyawan,
untuk dijadikan dasar dalam menilai kemampuan perusahaan dalam hal usaha-usaha
perbaikan gaji, bonus karyawan dan menilai prospek perusahaan dimasa depan
sehingga dapat memutuskan apakah akan tetap bekerja di perusahaan itu atau
bersiap-siap untuk cari tempat kerja lain.
Pihak Exstern yang Membutuhkan Informasi Keuangan
1.
Pemilik perusahaan
Melalui laporan keuangan perusahaan,
pemilik perusahaan akan mengetahui bagaimana kinerja manajemen perusahaan dalam
mengelolah perusahaan yang dimilikinya. Sehingga, hal ini bisa menjadi alat
untuk mengetahui prestasi para karyawan serta untuk menentukan pengembangan
perusahaan di masa mendatang. Dari laporan keuangan perusahaan ini pula,
pemilik bisa mengetahui mengenai perkiraan laba yang akan di perolehnya dalam
masa waktu tertentu dan bagi perusaaan yang sudah go publik sebagai cara untuk
mengetahui perkembangan harga saham mereka.
2.
Kreditur / Bank
Untuk mengetahui tingkat kesehatan
perusahaan yang akan atau telah meminjam modal dan untuk mengetahui kemampuan
debitur dalam mengembalikan modal yang dipinjamnya. Informasi yang diperlukan
mencakup :
a. Besarnya kekayaan perusahaan
b. Kemampuan menghasilkan laba usaha
c. Perbandingan hutang dengan total kekayaan perusahaan.
a. Besarnya kekayaan perusahaan
b. Kemampuan menghasilkan laba usaha
c. Perbandingan hutang dengan total kekayaan perusahaan.
3.
Investor
Untuk memastikan bahwa modal yang
ditanamkan akan memperoleh keuntungan atau tidak. Informasi yang diperlukan
mencakup :
a. Laba usaha yang diperoleh dalam beberapa tahun terahir
b. Pertumbuhan Kekayaan Perusahaan
a. Laba usaha yang diperoleh dalam beberapa tahun terahir
b. Pertumbuhan Kekayaan Perusahaan
4.
Pemerintah
Untuk dijadikan dasar penetapan
besarnya pajak yang harus dibayar perusahaan dan untuk mengetahui apakah
perusahaan telah benar-benar memenuhi ketentuan pemberian UMR bagi karyawan dan
pemberian fasilitas-fasilitas yang menunjang kesejahteraan karyawan sesuai
dengan peraturan yang berlaku. Informasi yang diprlukan meliputi:
a. Laba usaha yang diperoleh
b. Beban yang dikeluarkan untuk memperoleh pendapatan
a. Laba usaha yang diperoleh
b. Beban yang dikeluarkan untuk memperoleh pendapatan
5.
Pihak-Pihak lain
Misalnya mahasiswa sebagai bahan
penyusunan skripsi, lembaga-lembaga social penghimpun dana masyarakat
untuk menentukan perusahaan yang akan diminta menjadi donator, calon patner usaha
untuk menentukan apakah akan bekerjasama atau tidak.
Jenis-jenis Laporan Keuangan
1.
Laporan
laba/rugi merupakan ikhtisar dari pendapatan dan beban-beban untuk suatu
periode tertentu.Atau dapat dikatakan juga sebagai laporan yang menggambarkan hasil
yang diterima perusahaan selama satu periode tertentu serta biaya-biaya yang
dikeluarkan untuk mendapatkan hasil tersebut.Hasil dikurangi biaya-biaya
merupakan laba atau rugi.Jika hasilnya lebih besar daripada biaya berarti laba
dan sebaliknya jika hasilnya lebih kecil daripada biaya berarti rugi.
2. Laporan
Ekuitas Pemilik (laporan perubahan modal) adalah laporan keuangan yang
berisikan informasi mengenai perubahan modal perusahaan untuk suatu periode
tertentu.
3. Neraca
adalah laporan yang menggambarkan posisi keuangan perusahaan pada periode
tertentu.Neraca menggambarkan posisi harta,utang,dan modal pada periode
tertentu.
4. Laporan
Arus Kas adalah laporan keuangan yang menyajikan jumlah kas masuk (penerimaan
kas) dan jumlah kas keluar (pembayaran kas) selama periode tertentu.
Dalam laporan ini
terdapat tiga jenis aktivitas, yaitu:
§ Arus
kas dari aktivitas operasi,yaitu arus
kas dari transaksi-transaksi yang mempengaruhi laba bersih.Contohnya pembelian
dan penjualan barang yang di lakukan perusahaan.
§ Arus
kas dari aktivitas investasi, yaitu arus kas dari transaksi-transaksi yang
mempengaruhi investasi.Contoh pembelian dan penjualan aktiva tetap seperti
gedung, peralatan dan lain-lain.
§ Arus
kas dari aktivitas pembiayaan, yaitu arus kas dari transaksi-transaksi yang
mempengaruhi utang dan modal.Contohnya membayar dividen, menerbitkan saham.
Contoh Laporan Keuangan
Transaksi yang terjadi pada PT.
Maju Karya:
1) Vito
menginvestasikan kas sebesar Rp 30.000.000,00 dalam perusahaannya yang bernama PT. Maju Karya
2)
Membayar
tunai Rp 20.000.000,00 untuk pembelian tanah
3) Membeli
perlengkapan kantor Rp 500.000,00 secara kredit
4) Menerima
kas Rp 5.500.000,00 dari pelanggan untuk pendapatan jasa perjalanan
5) Memberikan
pelayanan perjalanan kepada pelanggan secara kredit sebesar
Rp 3.000.000,00
6) Membayar
beban sewa guna usaha komputer Rp 600.000,0 ;sewa kantor Rp1.100.000,00 ;gaji
karyawan Rp 1.200.000,00 ;utilitas Rp 400.000,00
7) Membayar
utang usaha Rp 300.000,00 (berdasarkan transaksi 3)
8) Menagih
Rp 1.000.000,00 dari piutang usaha yang timbul dari transaksi 5
9) Menjual
tanah pada harga perolehannya sebesar Rp 9.000.000,00
10) Menarik
uang Rp 2.000.000,00 untuk keperluan pribadi
Contoh Laporan Keuangan
1. Laporan
laba/rugi
PT. Maju Karya
Laporan Laba/Rugi
Per 31 Desember 2009
Pendapatan
Pendapatan
jasa..................................................................................Rp
8.500.000
Beban :
Beban
gaji.....................................................Rp 1.200.000
Beban
sewa...................................................Rp 1.100.000
Beban
sewa guna usaha................................Rp 600.000
Beban
utilitas................................................Rp 400.000 +
Total
beban...................................................................................
Rp 3.300.000
-
Penghasilan Bersih ............................................................................................Rp 5.200.000
2. Laporan perubahan modal
PT. Maju Karya
Laporan
perubahan modal
Per 31
Desember 2009
Modal
Vito...............................................................................Rp
30.000.000
Laba
bersih......................Rp 5.200.000
Prive Vito.........................Rp
( 2.000.000)
-
Penambahan modal...............................................................Rp 3.200.000+
Modal Vito per 31 Desember
2009......................................Rp 33.200.000
3. Neraca
PT. Maju Karya
Neraca
Per
31 Desember 2009
Aktiva Kewajiban
Kas.................................Rp
19.900.000 Utang
usaha......Rp 200.000
Piutang usaha................Rp 2.000.000 Modal
Perlengkapan
kantor......Rp 500.000 Modal Vito.......Rp33.200.000+
Tanah.............................Rp
11.000.000+
Total aktiva..................Rp 33.400.000 Total U+M
Rp33.400.000
4. Laporan Arus kas
PT.
Maju Karya
Laporan Arus Kas
Per 31 Desember 2009
Arus kas dari aktivitas operasi :
Penerimaan:
Penagihan dari
pelanggan(Rp5500000+Rp1000000)......Rp
6.500.000
Pembayaran:
Pada
pemasok..........................Rp (2.400.000)
Pada
karyawan.........................Rp (1.200.000) +
Rp(3.600.000)_-
Arus kas masuk bersih dari kegiatan
operasi..................Rp
2.900.000
Arus kas dari aktivitas investasi:
Perolehan
tanah.............................Rp(20.000.000)
Penjualan tanah.............................Rp 9.000.000 +
Arus kas keluar bersih dari
aktivitas investasi..............Rp(11.000.000)
Arus kas dari aktivitas pembiayaan:
Investasi
pemilik............................Rp 30.000.000
Penarikan
pemilik.........................Rp (
2.000.000)
Arus kas masuk bersih dari
aktivitas pembiayaan.......Rp
28.000.000
Kenaikan
kas
bersih................................................................Rp
19.900.000
Saldo
kas per 31 Desember 2009...........................................Rp 19.900.000
Sumber :
http://www.anneahira.com/pengertian-laporan-keuangan.htm
http://akuntansipendidik.blogspot.com/2012/11/pihak-yang-membutuhkan-informasi-akuntansi.html
Harahap
Sofyan Syafri,2008,Analisis atas Laporan Keuangan,Jakarta:PT Raja Grafindo
Persada